Pelaksanaan Pemeriksaan Kebugaran ASN di Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Sarmi

Oleh Administrator
Kamis, 10 Juli 2025 05:11
Dibaca 1106 kali

PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KEBUGARAN ASN

DI WILAYAH KERJA PELABUHAN LAUT SARMI

TAHUN 2025

BKK KELAS I JAYAPURA

Penulis: Santi Saragih, Amd.Kep


A. PENDAHULUAN

Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari serta memberi dukungan untuk melaksanakan pekerjaan dalam jangka waktu relatif lama. Pengukuran kebugaran jasmani merupakan upaya pengukuran untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani seseorang dan sebagai dasar untuk menentukan latihan fisik terprogram yang diperlukan untuk meningkatkan kebugaran, tingkat kebugaran yang rendah akan berdampak pada penurunan produktivitas maupun prestasi. Pengukuran kebugaran jasmani terintegrasi adalah upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kesehatan; melalui kegiatan pengukuran kebugaran jasmani yang dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular (PTM), konsultasi gizi, konsultasi kesehatan serta pembinaan pimpinan unit.

Menindaklanjuti Key Takeaways (KTA) Wamenkes pada tanggal 11 April 2025 tentang Program Kesehatan Pegawai dan surat Sekretaris Jenderal Nomor KP.05.05/A/62/2025 tanggal 27 Maret 2025 perihal Jadwal Pengukuran Kebugaran Periode II April Tahun 2025 bagi Pegawai ASN di Lingkungan Kementerian Kesehatan, dalam hal ini ASN BKK Kelas I Jayapura Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Sarmi telah melakukan pengukuran kebugaran Periode II tahun 2025.

B. TUJUAN

Mengetahui hasil pengukuran kebugaran ASN BKK Kelas I Jayapura Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Sarmi.

C. METODE

Pengukuran kebugaran ASN dilakukan dalam beberapa pemeriksaan kesehatan; Pengukuran Tekanan Darah, Pengukuran Gula Darah, Pengukuran Kolestrol, Perhitungan IMT dan Tes Rockport.

D. HASIL KEGIATAN

BKK Kelas I Jayapura Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Sarmi telah melakukan pengukuran kebugaran 4 item pemeriksaan (tekanan darah, gula darah, kolestrol, IMT dan Tes Rockport) pada 3 orang ASN dan didapatkan hasil pengukuran kebugaran sebagai berikut: 

1. Pemeriksaan Kesehatan, deteksi dini terhadap faktor risiko penyakit tidak menular (Pemeriksaan Tekanan Darah, Gula Darah, Kolestrol dan IMT)

Pemeriksaan kesehatan dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan ASN pada saat melakukan pengukuran dan merupakan deteksi dini terhadap faktor risiko penyakit tidak menular yang mungkin diderita. Hasil pengukuran PTM tersebut diisi pada formulir awal aplikasi SIPGAR. hasil pemeriksaan kesehatan sebagai berikut: pengukuran PTM pada ASN di wilayah kerja Pelabuhan sarmi dilakukan pada 3 orang ASN, dari hasil pemeriksaan tekanan darah; 3 orang dinyatakan memiliki tekanan darah dalam batas normal, pada Pemeriksaan gula darah 3 orang dinyatakan memiliki hasil pemeriksaan gula darah dalam batas normal dan pada pemeriksaan kolestrol 2 orang dinyatakan memiliki kolestrol dalam batas normal dan 1 orang dinyatakan memiliki hasil tidak dalam batas normal (tinggi).

Pemeriksaan IMT merupakan salah satu jenis pemeriksaan komposisi tubuh yang bertujuan untuk mengetahui kondisi seseorang yang dapat menjadi dasar konsultas gizi atau program latihan fisik yang diperlukan. Berdasarkan kategori ambang batas IMT untuk orang Indonesia > 18 tahun (Permenkes 41 tahun 2014 tentang pedoman gizi seimbang), hasil pemeriksaan IMT pada 3 orang ASN di wilayah kerja Pelabuhan Sarmi di dapatkan hasil; 2 orang masuk dalam kategori normal dan 1 orang masuk dalam kategori Overweight.

2. Test Rockport

Metode Rockport adalah salah satu metode pengukuran kebugaran jasmani dengan menghitung waktu tempuh seseorang saat menempuh lintasan 1600 meter, Rockport merupakan pengukuran kebugaran jantung paru yang merupakan salah satu komponen terbesar yang mempengaruhi kebugaran seseorang. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi SIPGAR. hasil test Rockport 3 orang ASN didapatkan hasil tingkat kebugaran: 1 orang kurang sekali, 1 orang kurang dan 1 orang cukup.

E. KESIMPULAN DAN SARAN

 Pemeriksaan kebugaraan ASN BKK Kelas I Jayapura di Wilayah Kerja Pelabuhan Sarmi Periode II Tahun 2025 telah dilaksanakan. dari hasil pemeriksaan kebugaran ASN diharapkan dapat diet gizi seimbang dan melakukan latihan fisik terprogram yang mudah untuk dilakukan. Contoh latihan fisik untuk kategori tingkat kebugaran kurang sekali dan kurang: frekuensi latihan 2 kali seminggu, lama latihan fisik 20-30 menit diluar waktu pemanasan dan pendinginan, intensitas latihan fisik dengan denyut nadi 100-120 per menit, jenis latihan: jalan santai, jalan cepat, jogging dan bersepeda.

G. REFERENSI

Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga. 2017. Petunjuk teknis pengukuran kebugaran jasmani terintegrasi bagi aparatur sipil negara kementrian kesehatan