Penyelidikan Epidemiologi Kejadian Luar Biasa Demam Berdarah Dengue di Jalan Gajah Putih RT 01/RW 01 Kota Jayapura

Oleh Administrator
Rabu, 11 September 2024 01:24
Dibaca 318 kali

Penulis: Dahlan Napitupulu, Edison Koibur

Demam Berdarah Dengue adalah demam tinggi mendadak 2-7 hari tanpa penyebab yang jelas, terdapat tanda-tanda perdarahan (bintik-bintik merah/ptekie, mimisan perdarahan pada gusi, muntah/berak darah), ada perbesaran hati dan dapat timbul syok (pasien gelisah, nadi cepat dan lemah, kaki tangan dingin, kulit lembab, kesadaran menurun. Pada pemeriksaan laboratorium terdapat hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit 20%) dan trobositopeni (trombosit < 100.000/mm3).

Menurut Depkes RI, kasus DBD adalah semua penderita DBD dan tersangka DBD. Penderita penyakit DBD adalah penderita dengan tanda-tanda yang memenuhi kreteria WHO dan tersangka DBD yang hasil pemeriksaan serologis (haemaglutination inhibition test atau dengue blot) positip.

Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat dan salah satu penyakit menular yang potensial menimbulkan kejadian luar biasa/wabah. Sejak pertama ditemukan penyakit DBD di Indonesia pada tahun 1968, jumlah kasus cenderung meningkat dan daerah penyebarannya bertambah luas, sehingga kejadian luar biasa (KLB)/wabah masih sering terjadi di berbagai daerah di Indonesia.

Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini sebagian besar menyerang anak-anak dan dapat berakibat fatal bila tidak ditangani secara cepat tepat, akurat dan benar. Keberhasilan penanganan penyakit ini sangat tergantung pencegahan, pengobatan, ketepatan dan kecepatan diagnosa penyakit demam berdarah. Sampai sekarang pemberantasan infeksi dengue di dasarkan pada kontrol terhadap nyamuk penyebar dengue yaitu Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Berdasarkan Laporan kader kesehatan lingkungan balai kekarantinaan kelas I Jayapura tanggal 29 April 2024 bahwa ada satu orang menderita sakit demam berdarah dan dirawat di Rumah Sakit Marthen Indey (RSMI). Sehingga dilakukan penyelidikan epidemiologi oleh Tim TGC Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Jayapura melakukan konfirmasi ke RSMI untuk memastikan kebenaran informasi tersebut. Ternyata informasi tersebut betul dengan hasil laboratorium imunoserologi igG dan igM positif dan melakukan analisa terhadap berbagai factor yang berhubungan dengan terjadinya KLB DBD di RW 01/ RT 01 Gajah Putih Kota Jayapura.

Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengetahui gambaran besarnya masalah kejadian demam berdarah dengue (DBD) dan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian luar biasa demam berdarah dengue (DBD) serta tindakan penanggulangan KLB dilokasi kejadian. Dengan tujuan khusus: a) Memastikan kebenaran kasus kejadian demam berdarah dengue (DBD) yang dilaporkan dan luasnya penyebaran; b) Memperoleh gambaran deskripsi kejadian demam berdarah dengue (DBD); c) Menetapkan sumber dan sumber penularan;d)Mengidentifikasi Sumber penyebab KLB;e)Merumuskan saran untuk tindakan penanggulangan KLB;f)Merumuskan saran perbaikan sistem pelayanan untuk mencegah KLB.

Hasil penyelidikan epidemiologi di RW.01/RT.01 kelurahan Numbay dan SMP Negeri 3 Polimak, Distrik Jayapura Selatan berdasarkan gejala klinis yaitu demam, bintik-bintik merah, bercak merah, gusi berdarah, keringat dingin, mual muntah, berak darah, kejang-kejang, tangan kaki dingin (syok). Distribusi gejala klinis penyakit DBD dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1 Distribusi gejala klinis penyakit DBD dapat dilihat pada tabel dibawah ini:


NOGejala Klinisn%
1Demam >38°C1100
2Bintik-bintik merah1100
3Bercak merah1100
4Keringat dingin1100
5Mual muntah1100

Berdasarakan tabel diatas menunjukkan bahwa penderita mengalami gejala klinis demam, bintik-bintik merah, bercak merah, keringat dingin dan mual muntah. Gejala-gejala tersebut kemudian dibandingkan dengan gejala-gejala klinis penyakit lain yang mempunyai gejala sama diantaranya Campak, Rubella, DBD, Cacar air Alergi obat dan Miliari Tabel dibawah:

Tabel 1. Diagnosis banding berdasarkan gejala klinis dan masa inkubasi.

NoPenyakitCampakRubelaDBDCacar AirAlergi MalariaKLB
1Panas

v

vvvvvv
2Rashvvvvvvv
3Batukvv----v
4Pilekvv----v
5Mata Merahvv----v
6Diarevv----v
7Masa Inkubasivv----v

Berdasarkan tabel diatas diagnosa banding dapat disimpulkan bahwa gejala-gejala yang ditemukan dilapangan tidak sesuai dengan gejala klinis pada campak dan rubella dibandingkan dengan cacar air, alergi obat dan miliria. Hasil pemeriksaan aboratorium tanggal 04 Mei 2024 (05.15) dengan hasil imunoserologi Ig M (+) dan Ig G (+).

Kejadian DBD di Jalan Gajah Putih RT.001/RW. 001 kelurahan Numbay merupakan kejadian luar biasa (KLB). Penetapan KLB berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium yang sebelumnya tidak ada. Penetapatan KLB mengacu pada Permenkes RI Nomor 1501 tahun 2010 tentang jenis penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan wabah dan upaya penanggulangan bahwa suatu daerah dapat ditetapkan dalam keadan KLB apabila memenuhi salah satu kriteria KLB yaitu peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Kasus DBD terjadi di Jalan Gajah Putih RT.001/ RW.001 kelurahan Numbay, Distrik Jayapura, Kota Jayapura berjumlah 1 orang hasil pemeriksaan laboartorium Ig M (+) dan Ig G (+)

Tabel 3. Daftar penderita pada KLB DBD DBD terjadi di Jalan Gajah Putih RT.001/ RW.001 kelurahan Numbay, Distrik Jayapura

NoNama PenderitaDemamBintik-Bintik MerahBercak MerahKeringat DinginMual MuntahHasil Pemeriksan LaboratoriumKeterangan
1Alfa Almendovvvvv

g M (+),

Ig G (+)

Definite

Berdasarkan tabel diatas bahwa penderita mengalami gejala klinis DBD yang khas yaitu demam >38°C, binti-bintik merah, bercak merah, keringat dingin dan mual muntah. Penderita merupakan kasus difinite dengan hasil laboratorium Ig M (+), Ig G (+).

Distribusi kasus DBD berdasarkan variabel orang di Jalan Gajah Putih RT.001/RW.001 kelurahan Numbay, Distrik Jayapura Selatan dan SMP Negeri 3 Polimak dengan jumlah kasus 1 orang. Adapun distribusi tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:


NoVariabelJumlah%
Kelompok Umur
1>15-15 Tahun1100
Jenis Kelamin
1Laki-Laki1100

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui penderita DBD pada kelompok usia >5-15 tahun dan jenis kelamin laki-laki.

Distribusi kasus KLB DBD di Jalan Gajah Putih RT.001/RW.001 Kelurahan Numbay, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura

NoTempat TinggalJumlah%
1RT.001/RW.0011100

Berdasarkan tabel diatas kasus berada di Jalan Gajah Putih RT.001/RW.001 kelurahan Numbay, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura.

Berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi di Jalan Gajah Putih RT.001/RW.001, Kelurahan Numbay dan SMP Negeri 3 Polimak, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura kasus KLB DBD dimulai pada tanggal 28 April 2024 dengan jumlah kasus 1 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada epidemik dibawah ini:

Kurva Epid

Berdasarkan gambar diatas diketahui bahwa kurva epidemik (epidemic curve) adalah tipe point source epidemic, masa inkubasi penyakit DBD adalah 3 – 14 hari, masa inkubasi rata-rata 7 hari, Jika dihitung masa inkubasi terpendek 3 hari maka di perkirakan kasus tersebut mulai terpapar pada tanggal 25 April 2024. Jika dihitung masa inkubasi terpanjang 14 hari maka di perkirakan KLB DBD berdasarkan waktu dimulai sejak tanggal 14 April 2024. Tanggal 7 Mei 2024 dilakukan penyelidikan epidemiologi untuk mencari case indek. KLB Demam Berdarah Dengue (DBD) dinyatakan berakhir setelah 2 kali masa inkubasi (28 hari) tidak ditemukan adanya kasus baru DBD yang mempunyai hubungan epidemiologi dengan kasus-kasus sebelumnya.

Kejadian luar biasa DBD di Jalan Gajah Putih RT.001/ RW. 001, Kelurahan Numbay dan SMP Negeri 3 Polimak, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura berlangsung selama 7 hari.

Populasi risiko tinggi dalam KLB ini adalah semua orang yang berada di Jalan Gajah Putih, RT.001/RW.001 Kelurahan Numbay, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura.

Kejadian luar biasa DBD yang terjadi di Jalan Gajah Putih RT.001/RW.001 Kelurahan Numbay, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura ditemukan jumlah bangunan positif jentik sebanyak 5 bangunan, jumlah container positif sebanyak 9 container. Hasil survei jentik pada container positif terdiri dari : 1 tempayang, 1 bak air mandi, 3 ember dan 4 drum. Dilakukan pemeriksaan jentik dan identifikasi jentik nyamuk aedes aygepty dan aedes albopictus yang merupakan vektor penular DBD.

Adapun upaya yang dilakukan dalam penanganan dan penanggulangan KLB DBD oleh Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I jayapura adalah sebagai berikut: a) Melakukan abetesasi di Jalan Gajah Putih, RT.001/RW.001 Kelurahan Numbay sebanyak 240 gram abate; b) Melakukan fogging focus di Jalan Gajah Putih, RT.001/RW.001 Kelurahan Numbay; c)Malakukan penyuluhan kepada warga di Jalan Gajah Putih, RT.001/RW.001 Kelurahan Numbay; d)Melakukan surveilans ketet hingga KLB DBD dinyatakan berakhir.