Pengawasan dalam Rangka Penerbitan Surat Laik Terbang Ibu Hamil di Pintu Masuk Bandar Udara Wamena BKK Kelas I Jayapura Wilayah Kerja Wamena

Oleh Administrator
Sabtu, 01 Februari 2025 23:48
Dibaca 153 kali

Pengawasan dalam Rangka Penerbitan Surat Laik Terbang Ibu Hamil di Pintu Masuk Bandar Udara Wamena BKK Kelas I Jayapura Wilayah Kerja Wamena

Perjalanan udara di wamena merupakan bentuk transportasi yang umum dan sering digunakan hampir ratusan hingga ribuan penumpang. Jumlah penerbitan surat laik terbang ibu hamil di BKK Kelas Jayapura I Wilker Bandara Wamena tahun 2024 sebanyak 347 kunjungan. Menurut data UPBU tahun 2024 jumlah kunjungan pesawat datang di Bandara Wamena sebanyak 15.811, sedangkan data pesawat berangkat menurut sebanyak 15.910. Menurut data UPBU tahun 2024 penumpang pesawat yang turun di Bandara Wamena sebanyak 177.558 penumpang, sedangkan data penumpang pesawat berangkat sebanyak 172.951 penumpang. Jika ada kondisi medis atau kehamilan yang diperburuk dengan penerbangan, jadwal penerbangan sebaiknya ditunda. Setiap keputusan didasarkan pada kondisi kehamilannya dan pengaruh penerbangan tersebut, seperti lamanya penerbangan. Sebaiknya setiap kondisi kehamilan dilakukan pengecekan Kesehatan kepada tenaga medis sebelum melakukan penerbangan.

Pada penerbangan tanpa komplikasi, menurut IATA (International Air Transport Association) memperbolehkan penerbangan hingga usia kehamilan di bawah 36 minggu untuk kehamilan pertama, dan hingga umur kehamilan di bawah 32 minggu untuk kehamilan ganda (kembar). Namun demikian, beberapa spesialis kandungan menyarankan untuk membuat surat keterangan kehamilan yang menyatakan kehamilan tersebut tidak terdapat komplikasi, serta taksiran persalinan jika umur kehamilan telah di atas 28 - 35 minggu.

Penerbangan pada ibu hamil sebaiknya dilakukan pada kehamilan trimester kedua Ketika komplikasi dari abortus sangat jarang tejadi. Namun, pada Wanita dengan resiko persalinan premature atau kondisi medis yang diperburuk dengan penerbangan, maka perjalanan tersebut sebaiknya dipersiapkan. Kehamilan juga berhubungan dengan 10 kali peningkatan tromboemboli vena dibandingkan Wanita yang tidak hamil. Hal ini diakibatkan oleh lamanya duduk pada perjalanan yang Panjang. Direkomendasikan untuk pemberian pencegahan terjadinya hal tersebut, seperti dengan penggunaan stocking elastis, yang digunakan pada penerbangan yang lebih dari 4 jam. Pada ibu hamil dengan faktor resiko thrombosis seperti obesitas, merokok, dan umur diatas 35 tahun, penggunaan LMWH (Low Molecular Weight Heparin) dapat disarankan untuk diberikan. Untuk meminimalkan terjadinya tromboemboli vena dapat juga dilakukan dengan menjaga kecukupan cairan tubuh, mengurangi kafein, dan minum alkohol yang tujuannya untuk mencegah dehidrasi, melakukan jalan-jalan kecil, dan peregangan di tempat duduk pesawat, serta mempunyai bantalan duduk yang enak digunakan.

Penerbangan dengan ketinggian di atas 3000 m beresiko terjadinya kondisi hipobarik hipoksia, tetapi untuk penerbangan dengan ketinggian 2500 m pada umumnya aman. Janin dapat beradaptasi pada kondisi tersebut karena Hb janin mempunyai afinitas tinggi untuk oksigen dibandingkan pada dewasa. Ibu hamil dengan masalah pernapasan dan jantung, atau dengan Hb <8 mg/dl tidak dapat untuk melakukan penerbangan udara karena resiko yang dialami sangat besar.

Kendala yang terjadi keterbatasan fasilitas medis yang memadai untuk menangani kondisi medis darurat yang mungkin terjadi selama penerbangan dan Kendala kurangnya kesadaran ibu hamil tentang pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum penerbangan.

Referensi:

  1. Data penerbangan dan penumpang berasal dari UPBU Kelas I Wamena
  2. Data penerbitan pengawasan laik terbang ibu hamil BKK Kelas I Jayapura Wilker Bandara Wamena