Waspada Dan Cegah Penyakit Pada Musim Hujan Serta Pasca Banjir

Oleh Administrator
Kamis, 10 April 2025 23:09
Dibaca 44 kali

Penulis: Mina Sipayung, SKM,M.Kes

Banjir merupakan salah satu bencana alam yang terjadi di banyak desa/kota, dimana air dalam jumlah berlebih berada di daratan yang biasanya kering, hingga kadang-kadang meluap, disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Berbagai penyakit cenderung meningkat pasca banjir

Pertama, penyakit diare yang disebabkan karena bakteri e-coli. Sangat erat kaitannya dengan kebersihan individu (personal hygiene) dan kurangnya pengetahuan tentang personal hygiene atau kebersihahan individu. Sumber air minum masyarakat yang tercemar pasca banjir, khususnya sumber air minum dari sumur yang dangkal akan banyak ikut tercemar. Hal ini potensial menimbulkan penyakit diare dengan penularan yang cepat. Untuk ini ada 4 hal anjuran; 1) membiasakan cuci tangan dengan sabun sabun setiap akan makan/minum serta sehabis buang air kecil/besar, 2) merebus air minum hingga mendidih dan prioritas utama adalah penyediaan air bersih 3) menjaga kebersihan lingkungan, hindari tumpukan sampah di sekitar tempat tinggal, 4) segera berobat bila mengalami gejala diare.

Kedua, penyakit leptospirosis disebabkab oleh bakteri yang disebut leptospira ditularkan melalui kotoran dan air kencing tikus. Pada saat terjadi banjir, maka tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar dari liang tersebut untuk menyelamatkan diri. Tikus tersebut akan berkeliaran di sekitar pemukiman masyarakat, dimana kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir tersebut. Potensial terinfeksi bakteri leptospira dan akan menjadi jatuh sakit, terutama pada seseorang yang mempunyai luka terbuka, kemudian terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran/kencing tikus. Gejalanya meliputi demam tinggi, menggigil, sakit kepala, malaise (lesu/lemah), muntah, konjungtivitis (radang mata) hingga rasa nyeri otot betis dan punggung. Hal anitsipasi yang dapat dilakukan, adalah: 1) menekan jumlah atau hindari adanya tikus yang berkeliaran sekitar rumah, dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal, 2) hindari bermain/terendam air banjir, terutama bila ada luka, 3) bila terpaksa harus ke daerah banjir, maka menggunakan pelindung yaitu sepatu bot, 4) segera hubungi petugas kesehatan terdekat bila sakit dengan gejala panas tiba-tiba, sakit kepala dan menggigil.

Ketiga, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sebagai akibat dari adanya infeksi pada saluran napas oleh virus atau bakteri yang muncul pada lingkungan tidak sehat. Kondisi basah juga tidak nyaman bagi tubuh sehingga dapat menurunkan kondisi daya tahan tubuh. Tips menjaga stamina saat musim hujan, yaitu: 1) menjaga stamina tetap prima, terutama bagi orang dewasa yang memiliki aktivitas tinggi di luar rumah di tengah musim pancaroba, 2) memperhatikan nutrisi atau asupan sehari-hari, 3) menjaga stamina dengan minum multivitamin, tetapi tidak boleh tergantung terus-menerus dengan multivitamin.

Keempat, Demam Berdarah Dengue (DBD). Musim hujan dapat menimbulkan genangan air sehingga meningkatkan perkembangbiakan nyamuk aedes aegpty yang merupakan vector penyakit demam berdarah. Gejala DBD yang mungkin terjadi seperti demam mencapai 40 0C, nyeri kepala hingga terasa ke bola mata, ruam kulit, dan mual. Upaya pencegahan dan pengendaliannya, dengan langkah 3M Plus , yaitu: 1) Menguras, jentik nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di genangan air. Untuk menghentikan siklus hidup nyamuk ini, yang perlu rajin menguras atau membersihkan tempat penampungan air, perlu dilakukan lebih sering selama musim hujan. 2) Menutup dan mengubur, tempat atau barang yang bisa menjadi wadah genangan air juga sebaiknya ditutup untuk menghalangi nyamuk berkembang biak di dalamnya, 3) Mendaur ulang barang bekas yang masih bisa digunakan lagi, bisa berkreasi sendiri dengan barang-barang bekas, misalnya membuatnya menjadi pot tanaman, 4) Plus, yaitu: menghindari gigitan nyamuk: menggunakan kelambu, tidak menggantung baju bekas pakai, menggunakan lotion anti nyamuk pada tangan dan kaki.

Kelima, penyakit kulit baik berupa infeksi dan alergi, seperti infeksi jamur hingga kurap yang dapat menyebabkan seseorang mengalami gatal hebat pada kulit. Kontak langsung dengan air banjir yang kotor dapat menyebabkan berbagai infeksi kulit, seperti kutu air, gatal-gatal, ruam, dan infeksi jamur. Kulit yang terkena air tercemar, rentan terhadap iritasi dan infeksi, terutama jika terdapat luka atau lecet. Untuk ini ada hal anjuran, yaitu: 1) tidak menggaruk kulit yang gatal, mengompres area yang terkena dengan kompres dingin, 2) segera membersihkan kaki dan bagian tubuh lainnya yang terkena air banjir, 3) Apabila kaki terendam atau terpaksa berjalan di genangan air, segera dikeringkan dan dibersihkan sehingga tidak menyebabkan kerusakan kulit yang akhirnya menimbulkan penyakit kulit, 4) mengenakan alas kaki yang tertutup, berbahan karet.